Menunggu Nasi Sampai Cethek

Posted: Desember 20, 2010 in Pengalaman

Mungkin anda kebingungan apa sich maksudnya “cethek”.?
nah,,,simak nie cerita dari saya
.
waktu Class Meeting, dan waktu itu hari sudah agak siang.
perutku pun keroncongan.
akhirnya saya pergi ke kantin bersama beberapa teman saya.
sesampainya di kantin, bukan layanan dan tanggapan dari penjualnya, malah disuruh untuk menunggu.
“tunggu sampai nasinya cethek y?” kata si ibu penjual.
“sampai cethek?” tanyaq kepada salah seorang temanku.
maksudnya sampai magicjarnya berbunyi ‘cethek’ yang berarti memberi tanda kalau nasinya tu udah matang.
ha…? berarti kita harus menunggu.
ya elllaaah. . . padahal waktu itu kantinnya mumpung lagi sepi tuh, sama aja mengantri.
5menit berlalu, 10menit berlalu, seperempat jam sudah berlalu.
saya sudah amat sangat lapar, ibuk… cepetan ya nasinya tu segera dimatangin.
saya dan teman-teman saya sudah habis kesabaran. alias sudah kelaparan.
salah seorang teman saya angkat bicara
“ya udah lah buk, gak sampe’ matang juga gak apa-apa”.
aduh,,,tambah gila lagi nih? emang mau makan beras apa? niatnya kan saya pengen makan nasi! bukan makan beras!!! oh tidak???
.
“sebentar lagi ya? airnya sudah meresap kok! sebentar lagi juga matang”
aduh-aduh. . .
ni sebetulnya nunggu sampai beras jadi nasi? atau sekalian nasi menjadi bubur?
sekali lagi ya,,,niat saya hanya ingin membeli nasi!!!
.
setelah nasi akhirnya matang,,,
yach,,,sekarang saya harus menunggu sampai nasinya dingin, soalnya baru saja tuh nasi keluar dari magicjar.
mau makan aja sama saja dengan menguji kesabaran.
1. menunggu sampai nasinya ‘cethek’
2. menunggu sampai nasinya dingin baru bisa dimakan
ya Tuhanku ya Allah. . . sabarkanlah perutku!!!

Cek Golongan Darah part 2

Posted: November 6, 2010 in My School, Pengalaman

Biasa saja. Dan tidak terlalu mengesankan. Tidak seperti sebelumnya. “Cek Golongan Darah part 1”.
Tapi hari ini tidak terlalu membuat saya tegang. Semua Pasien saya sudah mulai menurut. Tapi ya susah-susah gampang. (Banyak susahnya) Tapi gak apalah, yang penting, semakin hari, saya semaik berhasil.
Itu semua juga berkat Allah swt.
Ada satu yang membuat saya kecewa, yaitu kunjungan untuk cek golongan darah terhadap kelas jurusan sosial di batalkan. Karena guru saya sibuk. Guru saya mengizinkan saya bersama teman-teman untuk berkunjung sendiri tanpa pembina.
Namun itu semua tak bisa ku bayangkan.
Saya hanya membayangkan, seolah-olah saya akan menyuntik para mafia yang tegas dan berani, namun takut dengan jarum suntik.
Ah, pasti gak segitunya.

Kangen Kawan-Kawan (gak) Lama

Posted: November 5, 2010 in My Class

Sudah sekitar 3 hari terakhir ini saya melalui hari-hari di sekolah saya bersama 7 orang teman saja.
Bayangkan saja, seperti apa rasanya sekolah hanya dengan murid yang sedemikian sedikitnya?
.
Dan saya sangat merindukan teman-teman saya.
Saya merindukan guyonan bersama teman-teman saya.
Saya merindukan syair-syair lebay mereka.
.
Sepertinya mereka telah berubah.
Maksud saya bukan berubah, dalam arti berubah sifat atau sikapnya, atau perhatian mereka terhadap saya.
Namun, berubah warna kulitnya.
Loh?
Pasti anda bingung ‘mengapa?’.
.
Karena 3 hari itu mereka harus berlatih suatu kegiatan yang bisa dibilang penting
di tanah lapang dan dibawah terik matahari.
Pastinya hasilnya sangat memprihatinkan
1. Mereka harus rela kulitnya makin hitam
2. Mereka harus rela jikalau makin kurus
3. Mereka harus rela menerima resiko ‘capek’
.
Di sini saya hanya dapat mendo’akan
Semoga kawan-kawan saya mendapatkan hasil yang setara dengan usaha mereka,
Semoga mereka slalu diberi kekuatan (dalam menghadapai guru yang agak keras kepala)
Semoga mereka masih ingat sama saya, dan suatu saat nanti mereka memberi oleh-oleh kepada saya, walau hanya sekedar oleh-oleh
cerita, keluhan, dan ‘capek’.
.
I miss u my friend… 😦

Berhitung Untuk Masa Depan

Posted: November 4, 2010 in My Class, Pengalaman

Ehemp, dalam hal ini, saya tidak bermaksud mengajak anda membahas tentang pelajaran matematika atau ekonomi, atau akuntansi. Bukan juga tentang pekerjaan, atau cita-cita. Mungkin bisa dibilang lebih penting daripada cita-cita. Karena disini, saya akan menceritakan pengalaman unik saya terkait dengan membahas masalah ‘JODOH’.
waw? jauh amat ya? perasaan saya juga belum cukup umur?!
Eitsz,,,jangan dikira, saya ini sudah berumur 17 tahun loh.!
.
Begini ceritanya.
Tadi di sekolah, yang mengikuti pelajaran aktif di sekolah hanya ada 8 anak. Yang lain sibuk denga suatu kegiatan sekolah. Guru saya sepertinya agak males mengajar murid dengan jumlah yang teramat sangat sedikit sekali. Tapi mau bagaimana lagi, coba?
Guru saya itu yang biasa disapa oleh murid-murid lain ‘pak Prikiteuw’, beliau mengajar mata pelajaran agama.
Tidak tahu mengapa tiba-tiba pelajaran berbelok arah dan justru membahas tentang hitungan.
Hitungan itu loh, jodoh!
Salah satu teman saya di tanya,
“Kamu namanya siapa?”
dan teman saya menjawabnya, …
Kemudian di tanya lagi,
“Apakah saat ini kamu punya pacar?”
dan teman saya menjawab yang sejujurnya.
.
Beberapa saat kemudian,
“Wah, cocok ini, nama kamu jumlahnya … dan nama dia jumlahnya … apabila keduanya dijumlahkan, maka hasilnya … artinya, sakit. Kamu tidak cocok dengan ini.”
Waduwh, lucu tapi kasian teman saya.
Kemudia saya berusaha menghitung sendiri dengan cara yang telah dijelaskan oleh guru saya tersebut.
Kemudian saya menyanyakan hasilnya kepada guru saya.
Dan jawabannya adalah ‘Bagus’?
wah,,,saya sangat tidak menyangka.
Akankah benar saya akan bersama orang yang telah saya hitung di masa depan saya nanti?
Jawabannya,,,
Saya tidak tahu lah.!
Jodoh kan di tangan tuhan. Haha. . .

Kalu dilihat-lihat dari judulnya, sepertinya saya seperti akan membelajari anda bagaimana cara menggitar.
Namun untuk yang satu ini ‘bukan’. Saya harap, anda tidak salah pengartian.
Saya hanya akan menceritakan pengalaman saya siang tadi di sekolah, di mana saya sempat belajar gitar hanya beberapa detik dan alhamdulillah saya berhasil. (saya harap anda tidak salah pengartian lagi) Maksud saya, saya telah berhasil membuat tangan saya capek, tiga jari tangan kiri saya yang meliputi jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk saya sakit, itu semua hanya karena saya hanya ingin belajar gitar.
Sungguh aneh kan kalau memang benar saya berhasil belajar gitar hanya beberapa detik? Dan itu memang ‘tidak’ benar.
Alhamdulillah saya berhasil mengetahui kunci A.
Ini benar dan tidak bohong! Saya benar-benar telah mengetahui bagaimana posisi jari kita agar dapat membunyikan kunci A.
Kunci A? Saya sendiri juga bingung apakah saya benar mengatakan ‘Kunci A’?
Ah, terserahlah.! Yang penting saya sudah mengetahui bagaimana bunyi kunci A.
Satu hari itu, dan tepatnya hanya beberapa detik saja, saya hanya dapat A.
Ah, capek.!
Aw, jariku sakit.
Aku bingung harus bagaimana?
Ancur semuanya (eitz, Hancur semuanya maksud saya.)
Ampun, saya tetap gak bisa.

Cek Golongan Darah part 1

Posted: November 3, 2010 in My School, Pengalaman

wah,,,sungguh capek dan tak berdayanya saya.
gila banget hari ini. mau tidak mau, saya harus cek golongan darah kakak kelas.
apalagi, saya harus ngecek golongan darah di kelasnya ‘dia’?
aduh,aduh,aduh.
saya merasa, saya ingin mengundurkan diri saja. namun saya sangat tidak tega terhadap teman-teman saya yang lainnya apabila harus mngecek golongan darah si kakak-kakak kelas tanpa bantuan saya.
mungkin dan pasti, anda berfikir, “sombong banget?”
bukan maksud saya untuk menyombongkan diri.
namun, saya dan beberapa teman saya yang harus mengecek golongan darah para kakak-kakak kelas, apabila dijumlahkan, hanya ada 6 orang saja. dan yang lebih mengenaskan, 6 orang tiu terdiri dari wanita keseluruhannya. yah, no problem, emansipasi wanita lah.!
6 orang itu, telah memiliki tugas masing-masing.
3 orang : menyuntik
2 orang : tes hasil
1 orang : membantu (bukan pembantu lo ya? tapi ‘membantu’)
.
saya mengunjungi 3 kelas untuk dicek golongan darahnya.
dan tiga kelas itu adalah kelas yang jurusan ipa semua.
dan 3 kelas itu adalah kakak kelas saya semua.
.
3 hal yang masih saya ingat hingga saya menuliskan post ini.
1. saya bangga ketika mengetahui usaha saya berhasil. dan korban yang saya tes golongan darahnya itu, mengatakan kepada saya “eh, gak sakit koq dek.! beneran gak sakit.!” wah,,,bangga banget saya.
2. saya ingin ketawa mengetahui hal itu. namun saya selalu menahannya. namanya juga ‘calon’ dokter, jangan bermain-main sama pasiennya. harus serius. sebetulnya ada 2 kejadian sih, namun di orang yang sama, sehingga saya mempaketkannya menjadi satu. yang pertama, pasien saya permpuan, dan dia sangat takut dengan jarum suntik. yah,,,saya memakluminya (bukan bermaksud sombong). saya tetap menunggunya hingga perasaannya tenang. setelah perasaannya tenang, akhirnya saya melanjutkan tugas saya. di tengah jalan, tiba-tiba dia menangis. yah,,,sekali lagi saya memakluminya. saya menunggu hingga perasaannya tenang kembali. dan,,,saya menjalankan kembali tugas saya, dan sukses deh. di lain waktu dan di lain tempat, saya ketemu dengan pasien saya yang satu ini lagi. sepertinya dia sangat malu dengan saya. karena saya adalah adik kelasnya. saya berusaha akrab dengan dia supaya dia tidak malu dengan saya,
“bagaimana tadi hasilnya mbak?” saya bertanya dengan sangat santai.
“hehe, golongan darah saya O, dek.!” jawab dia dengan malu-malu
“masih sakit tangannya?” tanya saya lagi (bukan maksud saya mengadakan wawancara).
dia tidak menjawab. dia hanya tertawa malu.
3.yang terakhir ini sangat gila, sangat memalukan, hingga saya tidak dapat menahan tawa. sungguh-sungguh saya tidak menyangka. selama ini, saya melihatnya sebagai cowok yang tegas, pemberani, tangguh.
itu semua bohong. sungguh di luar dugaan saya. ternyata cowok itu sangat lembek, pemalu, penakut, takut banget sama yang namanya ‘JARUM SUNTIK’. apakah kata jarum suntik membuat anda takut? (ah, cuma kata aja koq?) dapatkah anda membayangkannya apabila anda harus disuntik sekarang juga. sungguh memalukan (apabila) anda seorang cowok yang sangat sok, takut dengan jarum suntik. masih saya ingat kejadian waktu itu. cowok tersebut berkata
“ah, gak mau, ah, gak mau!”
salah seorang temannya berkata
“kamu itu cowok, takut sama jarum suntik? terus, gimana ekspresimu ketika kamu khitan?”
dia hanya menjawab simple
“TAKUT.”
yah,,,semua orang tau itu. maksudnya kan, masak udah gedhe, udah dikhitan, masih takut sama “JARUM SUNTIK?”
dan yang lebih parahnya, belum sampai ujung sang pembuat sakit “JARUM SUNTIK” menyentuh ujung jari tengah tangan kirinya, dia sudah berteriak histeris. saya yang berada di sampingya sungguh hampir lari jantung saya, dan spontan saya ketawa (masih ketawa kecil). kemudian, dia dengan sesegera mungkin mengambil jaketnya dan menutup mukanya kemudian dia berteriak,
“aw,,,,aku enggak mau.! ampun.!!!”
wahahaha,,,saat ini sungguh sangat amat saya tidak dapat menahan tawa saya, walaupun saya masih ingat semboyan saya “saya calon dokter”.

Konser Tunggal by Lebay Gila

Posted: November 2, 2010 in My Class, Pengalaman

Wah,,,sungguh hari ini saya melihat secara langsung konser tunggal.
Tepatnya di kelas saya sendiri dan artisnya pun teman saya sendiri.
Penontonnya pun saya sendiri,
dan beberapa teman yang lain.
.
Wah,,,teman saya yang satu ini benar-benar gila.
Sehingga saya dan beberapa teman saya memberi julukan “lebay gila”.
Dia memang lebay, sangat sangat amat sangat lebay dan yang lebih parahnya, dia (agak) gila.
Udah lebay, gila pula?
Bisa dibayangkan?
(Terima Kasih)
.
Ketika jam pelajaran (entah jam ke-berapa? saya lupa, harap maklum!) ada suatu kegiatan yang harus diikuti oleh beberapa (banyak) murid.
Dan yang lebih menjengkelkan hati saya, hampir seluruh dari teman sekelas saya terpilih, sedangkan 8 lainnya tidak!
Ah, namun saya tidak memperdulikannya (walaupun) sesungguhnya saya agak capek mikirinnya (katanya gak peduli?)
Yah,,,memang benar saya tidak peduli, namun keberadaan jam tersebut membuat beberapa guru yang harus mengisi kelas saya waktu itu, harus menunda hingga pada suatu hari nanti, seluruh murid yang mengikuti kegiatan tersebut telah kembali menempati kelas mereka yang sangat megah dan mempesona (pret…) dan duduk ke tempat duduk mereka masing-masing.
.
Dan kebetulan sekali, ada salah seorang teman saya, tepatnya teman laki-laki, menyalakan komputer yang mirip dengan buku itu, atau yang sering kita panggil laptop atau lepy, dengan sangat keras.
Dan teman saya tersebut mengumandangkan suaranya seiring mengikuti lagu yang terucap dari sound laptop itu. Dengan suara besar dan (agak) gak jelas, membuat saya dan beberapa teman lainnya tak bisa menahan tawa.
.
Mr.Lebay Gila kumat waktu itu.
Mulai dari lagu asli Indonesia, lagu barat, lagu taiwan pun, dia setia mengikuti.
Mulai dari lagu slow, pop, hingga rock pun, dia setia mengumandangkannya.
Entah dia hafal liriknya ataupun tidak, yang penting, suaranya selalu ngeksis.
.
Mungkin bagi anda yang membaca beberapa ulasan gak penting saya tadi, itu memang amat sangat membosankan sekali.
Yach,,,tidak apa-apa.
Saya maklumi dan saya dapat mengerti.
.
Namun jika seandainya anda sedang bersama saya ketika MR.Lebay Gila mengadakan konser tungggal,
saya jamin, dan saya anjurkan agar anda membawa bekal obat magh (jika perut anda kaku menahan tawa), obat cacingan (jika cacing di usus buntu anda ikut ketawa), dan yang paling penting bagi orang-orang yang memiliki hati lembut dan mudah terharu yaitu : tissu.!
Jangan sepelekan resep dari dokter alay ini.